Minggu, 18 Januari 2009

SUBPRIME MORTGAGE???

Beberapa waktu yang lalu istilah ini santer terdengar. Bahkan setiap orang yang ga paham maknanya selalu menyebut subprime mortgage sebagai biang keladi naiknya harga sembako dan BBM. Saya sendiri juga bertanya-tanya apa sih sebenarnya subprime mortgage itu, dan kenapa pula investasi saya di reksadana dan saham terjun bebas akibat subprime mortgage.
Nah setelah cari tau kesana-kemari akhirnya saya mendapat pengertiannya secara gamblang dari buku yang saya beli. Judul buku tersebut adalah "Berinvestasi di Bursa Saham, Mengapa Orang Awam Pun Bisa Melakukannya" karangan T. Dominic H.
Subprime Mortgage adalah kredit perumahan yang umumnya diberikan kepada pemilik rumah yang dianggap kurang layak. Ukuran kurang layak di sini adalah untuk orang yang tidak punya penghasilan tetap ataupun mereka yang pernah mempunyai catatan perbankan kurang baik misalnya sering nunggak kredit dsb.
Mereka yang tidak layak ini dijadikan pangsa pasar oleh beberapa perusahaan properti, akan tetapi mereka dikenakan bunga yang lebih tinggi dari suku bunga normal (prime rate). Dengan bunga yang lebih tinggi sekitar 4-5% di atas prime rate mereka bisa memperoleh KPR. Kredit inilah yang disebut kredit subprime.
Perusahaan-perusahaan tersebut membiayai kredit semacam ini dengan mengemas kredit-kredit tersebut ke dalam paket investasi. Nah paket investasi ini dijual kepada bank yang tertarik karena mendapatkan yield yang tinggi dari sini. Menurut saya pinter juga niy caranya....
Kredit semacam ini berkembang pesat, apalagi ketika bunga federal (fed rate) sangat rendah. Namun petaka datang saat bank sentral amerika menaikkan suku bunga federal karena tekanan inflasi, otomatis suku bunga kredit subprime meningkat tajam, sehingga banyak dari mereka yang gagal bayar, dan terpaksa menjual rumah mereka.
Harga rumah turun demikian pula dengan harga saham perusahaan pemberi kredit. Akibatnya saham bank-bank yang banyak membeli investasi dar perusahaan tersebut ikut terjun bebas. Kepanikan melanda pasar modal sehingga harga saham berjatuhan. Tidak hanya di Amerika tapi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Nah sedikit gambaran mengenai Subprime Mortgage yang kekuatannya begitu dahsyat untuk menghancurkan pasar modal di seluruh penjuru dunia.
Sebuah pelajaran dapat diambil bahwa keserakahan yang membuat orang melupakan aspek kehati-hatian merupakan awal kehancuran. Yang bisa saya lakukan hanyalah menunggu situasi pulih sehingga investasi saya yang sempat terpangkas 50% kembali utuh.
Pertanyaannya adalah Sampai kapan.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar